Kamis, 28 April 2011

Tugas Perekonomian Indonesia Minggu Ke-9


Nama   : Rachmatia Yudha Ningsih
NPM   : 29210317
Kelas   : 1EB18

SEKTOR INDUSTRI

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sembilan sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto dalam PDB dari yang terbesar hingga yang terkecil berdasarkan harga berlaku triwulan pertama 2010, yaitu:
1.      Sektor industri pengolahan sebesar Rp. 380,9 triliun.
2.      Sektor pertanian sebesar Rp. 239,4 triliun.
3.      Sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp. 208,0 triliun.
4.      Sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 168,1 triliun.
5.      Sektor konstruksi sebesar Rp. 150,4 triliun.
6.      Sektor jasa-jasa sebesar Rp. 139,2 triliun.
7.      Sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar Rp. 107,6 triliun.
8.      Sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp. 93,4 triliun.
9.      Sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp. 11,7 triliun.

Perhitungan atas dasar harga konstan 2010, sembilan sektor ekonomi memberikan nilai tambah bruto berturut-turut, yaitu:
1.      Sektor industri pengolahan sebesar Rp. 143,7 triliun.
2.      Sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 95,9 triliun.
3.      Sektor pertanian Rp. 76,0 triliun.
4.      Sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan Rp. 54,3 triliun.
5.      Sektor jasa-jasa Rp. 52,3 triliun.
6.      Sektor pengangkutan dan komunikasi Rp. 50,7 triliun.
7.      Sektor pertambangan dan penggalian Rp. 45,0 triliun.
8.      Sektor konstruksi Rp. 35,9 triliun.
9.      Sektor listrik, gas dan air bersih Rp. 4,3 triliun.

Peran sektor industri dalam pembangunan perekonomian Indonesia adalah untuk memberikan nilai tambah faktor-faktor produksi. Pada dasarnya peranan sektor industri dalam pembangunan ini dikembangkan menjadi strategi industrialisasi yang meliputi strategi industri subtitusi impor (SISI) atau import subtitution dan strategi industri promosi ekspor (SIPE) atau eksport promotion. Di Indonesia industri dibagi menjadi empat kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang terlibat didalamnya, tanpa memperhatikan industri yang digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar