Nama : Rachmatia Yudha Ningsih
NPM : 29210317
Kelas : 1EB18
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.
NPM : 29210317
Kelas : 1EB18
SEJARAH PASAR MODAL
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.
Perkembangan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4 milyar (jika di indeks dengan harga beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah kurang lebih Rp 7 triliun) yang berasal dari 250 macam efek.
Pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijaksanaan untuk memusatkan perdagangan Efeknya di Batavia serta menutup bursa efek di Surabaya dan di Semarang. Tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan perdagangan efek ditutup. Penutupan bursa efek tersebut sangat mengganggu likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek. Selain itu juga mengakibatkan banyak perusahaan dan perseroan enggan menanam modal di Indonesia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pecahnya Perang Dunia II menandai berakhirnya aktivitas pasar modal pada zaman penjajahan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar